Jadikanlah hari ini lebih baik daripada semalam. Untuk merialisasikan kenyataan tersebut, banyak perkara yang perlu kita lakukan. Antaranya apakah kita bersedia untuk memberikan kemaafan kepada seseorang yang pernah berbuat salah, menyakiti dan mengguris perasaan kita?
Oh, hati masih luka, Jiwa kita yang masih nakal-nakal dan nafsu yang belum matang ini masih terasa amat berat untuk mencetuskan sebuah kemaafan. Walhal memberi kemaafan itu merupakan satu perjuangan dan pengorbanan bagi melaksanakan perintah Allah. Malah kemaafan juga merupakan antara sunah Rasullah SAW yang sangat dianjurkan.
Yang peliknya, kita mahu dan bersyukur kalau Allah SWT memaafkan salah-silap kita. Kita suka pula andainya orang lain memaafkan kekhilafan dan keterlanjuran kita, tetapi untuk kita memberikan kemaafan, tidak sekali-kali! Makna, berlalulah hidup kita, saat ke saat, minit ke minit, jam ke jam, sehari ke sehari dalam murka Allah dan laknat sekalian makhluk.
"........Kalau benar kamu suka Allah mengampunkan dirimu, maka berikanlah keampunan kepada hamba-hamba-Nya. Kalau kamu suka Allah memaafkan dosa-dosamu itu, maka berikanlah juga kemaafan kepada hamba-hamba-Nya. Kurnia dan ganjaran Allah ke atas hamba-hamba-Nya adalah menuruti jenis kebaikan (amalan) yang kita lakukan sesama manusia......"
Pada setiap malam, sebelum melabuhkan diri di kamar tidur, berbuatlah sesuatu yang boleh mengundang rahmat, kasih sayang dan keampunan Allah ke atas diri kita. Boleh jadi, mata kita akan terpejam buat selama-lamanya
Kenapakah hati jadi sakit, kotor, kasar, keras, buta dan terkunci? Jawapan kepada persoalan tersebut tidak lain sidebabkan oleh dosa yang kita lakukan sama ada sedar ataupun tidak. Dosa-dosa itulah yang menjadi penghalang taqarrub kita kepasa Allah SWT. Dosa-dosa itulah yang menjauhkan kita dari jalan kebenaran. Dasa-dosa itulah yang mengeraskan hati kita hingga payah untuk menerima ilmu, nasihat dan teguran.
LEMBUTKANLAH HATIMU......
nescaya episod hidupmu akan lebih bermakna
